Rabu, 21 Januari 2015

BAB 9 MANAJEMEN KEUANGAN PERUSAHAAN

MANAJEMEN KEUANGAN PERUSAHAAN


A.    PERAN DAN TANGGUNG JAWAB MANAJER KEUANGAN
1.      Peran manajer keuangan
Kesuksesan suatu perusahaan dipengaruhi oleh kemampuan manajer keuangan untuk beradaptasi terhadap perubahan, meningkatkan dana perusahaan sehingga kebutuhan perusahaan dapat terpenuhi, investasi dalam aset-aset perusahaan dan kemampuan mengelolanya secara bijaksana.

Apabila perusahaannya dapat dikembangkan dengan baik oleh manajer keuangan, maka pada gilirannya kondisi perekonomian secara keseluruhan juga menjadi lebih baik. Seandainya secara lebih luas dana-dana dialokasikan secara tidak tepat, maka pertumbuhan ekonomi akan menjadi lambat. Dalam suatu perekonomian, efisiensi alokasi sumber-sumber daya adalah sangat penting untuk pertumbuhan ekonomi secara optimal.

Hal ini juga penting untuk menjamin bahwa individu-individu dapat mencapai kepuasaan tertinggi bagi kebutuhan-kebutuhan pribadi mereka. Jadi, melalui investasi, pembelanjaan dan pengelolaan aset-aset secara efisien, manajer Keuangan memberi sumbangan terhadap pertumbuhan kekayaan perusahaan dan pertumbuhan ekonomi secara menyeluruh.

Aktivitas perusahaan ditinjau dari sudut manajemen keuangan sudah menjadi tugas manajer keuangan. Tugas manajer keuangan antara lain adalah sebagai berikut :
a.       Perolehan dana dengan biaya murah
b.      Penggunaan dana efektif dan efisien
c.       Analisis laporan keuangan
d.      Analisis lingkungan internal dan eksternal yang berhubungan dengan keputusan rutin dan khusus.

2.      Tanggung jawab manajer keuangan
Manajer keuangan mempunyai tanggung jawab yang besar terhadap apa yang telah dilakukannya. Adapun keputusan keuangan yang menjadi tanggung jawab manajer keuangan dikelompokkan ke dalam tiga jenis :
a.         Mengambil keputusan investasi/pembelanjaan aktif (investment decision) menyangkut masalah pemilihan investasi yang diinginkan dari sekelompok kesempatan yang ada, memilih satu atau lebih alternatif investasi yang dinilai paling menguntungkan.
b.        Mengambil keputusan pendanaan/pembelanjaan pasif (financing decision) menyangkut masalah pemulihan berbagai bentuk sumber dana yang tersedia untuk melakukan investasi, memilih satu atau lebih alternatif pembelanjaan yang menimbulkan biaya paling muarh.
c.         .Mengambil keputusan dividen (dividend decision) menyangkut masalah penentuan besarnya persentase dari laba yang akan dibayarkan sebagai dividen tunai kepada para pemegang saham, stabilitas pembayaran dividen, pembagian saham dividen dan pembelian kembali saham-saham.

v  Penganggaran Modal (Capital Budgeting)

Seluruh proses perencanaan dan pengambilan keputusan yang berhubungan dengan pengeluaran dana dengan jangka waktu pengembaliannya melebihi satu tahun disebut Capital Budgeting (Penganggaran Modal).
Penganggaran modal sangat penting karena:
1.    Dana yang dikeluarkan akan terikat untuk jangka panjang, jadi perusahaan harus menunggu jangka panjang sampai keseluruhan dana yang tertanam dapat diperoleh kembali.
2.    Investasi dalam aktiva tetap yang menyangkut t hasil penjualan dimasa yang akan datang.
3.    Pengeluran dana untuk keperluan umumnya melibatkan jumlah yang besar yang mungkin tidak dapat diperoleh dalam jangka pendek dan sekaligus.

Penganggaran modal membutuhkan perhitungan yang lebih rinci    dan hati-hati karena   pengembaliaan dana > 1 tahun. Cara menghitung capital budgeting adalah dengan metode penilaian investasi yaitu:
·         Metode Average rate of return
·         Metode waktu Pengembalian Investasi
·         Metode Net Present Value
·         Metode Profitability Index
·         Metode Internal Rate of Return

v  Penggolongan Investasi aktiva tetap dan Pemilihan alternative
1.      Investasi penggantian
Dalam hal ini suatu aktiva yang sudah usang (absolute) harus diganti dengan aktiva baru bila produksi akan tetap dilanjutkan. 
2.      Investasi penambahan kapasitas
Usul penambahan jumlah mesin atau pembukaan pabrik baru. Investasi ini juga bersifat investasi pengganti. Contohnya mesin yang sudah tua diganti mesin baru yang lebih besar kapasitasnya dan yang lebih efisien. 
3.      Investasi penambahan jenis produk baru.
Investasi ini mempunyai tingkat ketidakpastian yang besar karena menyangkut produk baru disamping produk yang telah di produksi. 
4.      Investasi lain-lain
Investasi ini adalah usulan investasi yang tidak termasuk dalam ketiga golongan diatas, misalnya investasiuntuk pemasangan alat pemanas (heater), alat pedingin (air conditioner), dan sebagainya.

v  Metode Penilaian Investasi
Penganggaran modal (capital budgeting) menempati posisi penting, karena sebelum perusahaan memutuskan akan melakukan suatu usulan investasi tertentu sangat perlu melakukan evaluasi atas kekayaan investasi tesebut. Beberapa penggolongan metode yang dapat digunakan dengan kelebihan serta kelemahannya masing-masing akan   dibahas pada bagian berikut:
1.    Metode yang mendasarkan perhitungan atas keuntungan akuntansi,
Contoh: Average Rate of Return (Accounting Rate of Return)
2.     Metode yang mendasarkan perhitungan atas dasar cash flow (arus kas)
Contoh: Pay Back Period Method, Internal Rate of Return, Net Present Value, dan Profitability Index.

v  Arus Kas Masuk
Aliran kas masuk netto (Net cash inflow), yaitu aliran uang tunai masuk sebagai hasil dari investasi baru dan sering pula disebut net cash proceeds. Laporan arus kas (cash flow statement) adalah bagian dari laporan keuangan suatu perusahaan yang dihasilkan pada suatu periode akuntansi yang menunjukkan aliran masuk dan keluar uang (kas) perusahaan. Arus kas masuk dan keluar yang didiskontokan pada saat ini (present value (PV)). yang     dijumlahkan selama masa hidup dari proyek tersebut dihitung dengan rumus:

dimana:
t : waktu arus kas
I : adalah suku bunga diskonto yang digunakan
Rt : arus kas bersih (the net cash flow) dalam waktu t

v  Metode Average Rate of return
Metode ini digunakan untuk mengukur rata-rata tingkat keuntungan investasi. Misalnya, investasi proyek poliklinik baru
·         Aktiva tetap : Rp. 800 juta, umur 8 thn.
·         Modal kerja : Rp. 200 juta
·         Penghasilan kerja : Rp.1.500 juta/thn
·         Biaya operasional tunai Rp. 1000 juta
·         Pendapatan : Rp. 1.500 juta
·         Biaya-biaya :
-       Operasional tunai Rp. 1.000 jt
-       Penyusutan (Rp. 800jt/8) Rp. 1.100jt
·         Laba sblm pajak : Rp. 400jt
·         Pajak (35%) : Rp. 140jt
·         Laba stlh pajak : Rp. 260jt
Rata-rata dana investasi susut Rp. 100jt/thn
Rata-rata dana investasi dalam aktiva tetap = (800jt + 700 + 600 + 500 + 400 + 300 + 200 + 100 + 0) / 9 = Rp. 400jt
Total investasi rata-rata = RP. 400jt + RP. 200jt = Rp.600jt
Average Rate of Value =  Rp.260  X 100% Rp.600= 43,33 %

Kelebihan metode ini adalah:
§  Sederhana dan mudah dimengerti.
§  Metode ini menggunakan data akuntansi yang sudah tersedia sehingga tidak memerlukan perhitungan tambahan.
Kelemahan utama dari metode ini adalah:
§  Tidak memperhitungkan “time value of money”.
§  Menitikberatkan pada laba akuntansi dan bukan pada arus kas dar yang besangkutan.
§  Merupakan pendekatan jangka pendek dengan menggunakan angka rata-rata yang dapat menyesatkan.
§  Kurang memperhitungkan jangka waktu investasi.

v  Metode masa pengembalian investasi (Pay back Period)
Metode ini mencoba mengukur seberapa cepat investasi bisa kembali, karena dasar yang digunakan adalah aliran kas, bukan laba. Karena itu satuan hasilnya bukan persentase, tapi satuan waktu. Kalau periode payback ini lebih pendek daripada yang disyaratkan, maka proyek dikatakan menguntungkan, sedangkan kalau lebih lama proyek ditolak.

Namun problem utamanya adalah sulitnya menentukan periode Payback maksimum yang disyaratkan, untuk dipergunakan sebagai angka pembanding. Dalam praktiknya, yang dipergunakan adalah payback umumnya dari perusahaan - perusahaan yang sejenis. Kelemahan lain dari metode ini adalah diabaikannya nilai waktu uang dan diabaikannya aliran kas setelah periode payback. Akhirnya kelemahan pertama diatasi oleh metode Discounted Cash Flow.
Misalnya proyek A dengan investasi 20 juta, denga usia ekonomis 6 tahun, memiliki aliran kas 6,5 juta per tahun. Proyek B denga investasi 20 juta juga, usia ekonomis 10 tahun, aliran kas 6 juta per tahun. Tingkat bunga yang dianggap relevan adalah 10%. Maka dalam waktu kurang 4 tahun, investasi A akan kembali, sedangkan investasi B membutuhkan waktu lebih 4 tahun. Namun secara total investasi B akan memberikan tambahan kas yang lebih banyak (karena usia ekonomis yang lebih lama).

Jadi dengan DFC ini hanya menyelesaikan masalah diabaikannya nilai waktu uang saja, tetapi belum dapat mengatasi masalah diabaikannya aliran kas setelah periode payback. Namun demikian cara ini tetap populer digunakan, namaun hanya sebagai pelengkap penilaian investasi saja, terutama untuk perusahaan yang menghadapi problem likuiditas atau kelancaran keuangan jangka pendek.  

v  Metode Net Present Value
Metode yang menghasilkan kesimpulan sama yaitu menyamakan nilai investasi yang ditanamkan dengan nilai penerimaan tiap tahunnya. NVP juga merupaka selisih antara pengeluaran dan pemasukan yang telah didiskon. Dengan kata lain, NPV merupakan arus kas yang diperkirakan pada masa yang akan datang yang didiskontokan pada saat ini. Diperlukan data tentang perkiraan biaya investasi biaya operasi, dan biaya operasional serta perkiraan manfaat dari proyek yang direncanakan untuk menghitung NPV.
jika
Artinya
sehingga
NPV > 0
Investasi yang dilakukan memberikan manfaat bagi perusahaan.
proyek bisa dijalankan
NPV < 0
investasi yang dilakukan akan mengakibatkan kerugian bagi perusahaan.
proyek ditolak
NPV = 0
investasi yang dilakukan tidak mengakibatkan perusahaan untung ataupun merugi.
Kalau proyek dilaksanakan atau tidak dilaksanakan tidak berpengaruh pada keuangan perusahaan. Keputusan harus ditetapkan dengan menggunakan kriteria lain misalnya dampak investasi terhadap positioning perusahaan.

v  Metode Profitability index
Metode ini menghitung perbandingan antara nilai sekarang penerimaan-penerimaan kas bersih di masa datang dengan nilai sekarang investasi. Kalau profitability index (PI)-nya lebih besar 1, maka proyek dikatakan menguntungkan, tetapi kalau kurang dikatakan tidak menguntungkan. Sebagaimana metode NPV, maka metode ini perlu menentukan terlebih dahulu tingkat bunga yang akan dipergunakan.

v  Metode internal rate of return
Metode ini menghitung tingkat bunga yang menyatakan nilai sekarang investasi dengan nilai sekarang penerimaan-penerimaan kas bersih dimasa-masa mendatang. Apabila tingkat bunga ini lebih besar daripada tingkat bunga relevan (tingkat keuntungan yang disyaratkan), maka investasi dikatakan menguntungkan, kalau lebih kecil dikatakan merugikan.

B.     PERENCANAAN KEUANGAN
Rencana keuangan adalah rencana usaha untuk mencapai posisi keuangan yang dicari dimasa yang akan datang.
1.      Mengapa Perusahaan Membutuhkan Dana ?
Setiap perusahaan membutuhkan dana untuk tetap beroperasi, karena kegagalan dalam membayar pemasok dapat dapat membuat bangkrutnya usaha. Manajer harus dapat membedakan dua jenis pengeluaran :
§  Pengeluaran Jangka Pendek (Short Term / Operatinge Xpenditures)
§  Pengeluran Jangka Panjang (Long Term / Capital Xpenditures)

2.      Pembelanjaan Atau Pembiayaan Perusahaan (Corporate Financing)
Untuk memenuhi kebutuhan akan pengeluaran jangka pendek maupun panjang, perusahaan membutuhkan dana yang tidak saja dapat dipenuhi oleh kemampuan modal awal dari pemilik serta kemampuannya dalam menghasilakn laba, tetapi juga dana dari luar perusahaan seiring dengan perkembangan kemajuan usahanya.
Ø  Sumber Dana Jangka Pendek.
Sumber dana jangka pendek meliputi :
§  Trade Credit (Utang Dagang), berfungsi sebagai sumber dana bagi perusahaan barang telah dapat diterima tetapi pembayarannya diserahkan kemudian.
§  Pinjaman Bank Jangka Pendek Dengan Jaminan (Scured Short Term Loan), merupakan sumber dana jangka pendek yang sangat penting.
§  Pinjaman Jangka Pendek Tanpa Jaminan (Unsecured Short Term Loan), Pinjaman ini merupakan sumber dana jangka pendek yang penting bagi perusahaan. Dengan jenis pinjaman ini, perusahaan tidak perlu menyerahkan jaminan kepada bank.
§  Letter Of Credit, Adalah janji tertulis dari bank bagi pihak pembeli untuk membayar sejumlah uang kepada perusahaan yang dituju (penjual) bila sejumlah kondisi telah terpenuhi.
§  Commercial Paper, adalah surat berharga yang diterbitkan dan dijual oleh
perusahan besar dan terpercaya untuk memenuhi kebutuhan jangka pendeknya.
§  Factoring. Perusahaan dapat memperoleh dana dengan cepat melalui factoring yaitu dengan menjual piutang perusahaan kepada perusahaan 5faktor (perusahaan pembeli piutang) yang biasanya adalah lembaga keuangan.
Ø  Sumber Dana Jangka Panjang.
Pada umumnya perusahaan membutuhkan dana jangka panjanguntuk memenuhi pengeluaran jangka panjangnya, seperti pembelian aktiva tetap. Agar bias memulai usahanya perusahaan harus mengeluarkan dana untuk bangunan dan peralatan. Pencarian dana jangka panjang diperoleh dari :
§  Pembiayaan Melalui Utang :
a.    Utang jangka panjang
b.    Obligasi perusahaan
§  Pembiayaan Dengan Modal Sendiri (Equity Financing) :
a.    Saham biasa
b.    Laba ditahan

Sumber :


Tidak ada komentar:

Posting Komentar