Sabtu, 20 Desember 2014

MANAJEMEN DAN ORGANISASI

MANAJEMEN DAN ORGANISASI

Tulisan saya kali ini akan membahas tetang "Manajemen dan Organisai" dibahwah ini akan saya jelaskan mengenai pengertian manajemen dan organisasi mari kita simak.

A.    Manajemen

1.    Pengertian manajemen
Dalam mengartikan dan mendefinisikan manajemen ada berbagai ragam, ada yang mengartikan dengan ketatalaksanaan, manajemen, manajemen pengurusan dan lain sebagainya. Bila dilihat dari literatur-literatur yang ada, manajemen dapat dilihat dari tiga pengetian:
1.    Manajemen sebagai suatu proses.
2.    Manajemen sebagai suatu kolektivitas manusia.
3.    Manajemen sebagai ilimu (science) dan sebagai seni (art).

Manajemen sebagai suatu proses, melihat bagaimana cara orang untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan terlebih dahulu. Pengertian manajemen sebagai suatu proses dapat dilihat dari pengertian menurut :
1.    Encylopedia Of The Social Science, yaitu suatu proses dimana pelaksanaan suatu tujuan tertentu dilaksanakan dan diawasi.
2.    Haiman, manajemen yaitu fungsi utnuk mencapai suatu tujuan melalui kegiatan orang lain, mengawasi usaha-usaha yang dilakukan individu untuk mencapai tujuan.
3.    George R. Terry, yaitu cara pencapaian tujuan yang telah ditenteukan terlebih dahulu dengan melalui kegiatan orang lain.

Manajemen suatu konektivitas yaitu merupakan suatu kumpulan dari orang-orang yang bekerjasama untuk mencapai suatu tujuan bersama. Kolektivitas atau kumpulan orang-orang inilah yang disebut manajemen, sedang orang yang bertanggung jawab terhadap terlaksananya suatu tujuan atau berjalannya aktivitas manaejemn disebut manajer.
Manajemen sebagai suatu ilmu dan seni, melihat bagaimana aktivitas manajemen dihubungkan dengan prinsip-prinsip dari manajemen.

Dari definisi di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa manajemen yaitu koordinasi semua sumber daya melalu proses perencanaan, pengorganisasian, penetapan tenaga kerja, pengarahan dan pengawasan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan terlebih dahulu.

2.    Latar belakang sejarah manajemen.
Usaha-usaha terorganisasi yang diarahkan oleh orang-orang yang bertanggung jawab atas perencanaan ,pengorganisasian,kepemimpinan dan pengendalian telah ada ribuan tahun. Piramida di mesir serta tembok cina merupakan bukti nyata bahwa proyek-proyek yang ukurannya luar biasa besar ,yang menggunakan puluhan ribu manusia ,telah dilaksanakan jauh sebelum zaman modern.Piramida merupakan contoh yang sangat menarik.Pembangunan sebuah piramida melibatkan lebih dari 100 ribu orang selama 20 tahun.piramida terbesar berisi lebih dari 2 juta blok,masing-masing beratnya beberapa ton.
Contoh- contoh dari masa lalu itu memperlihatkan bahwa organisasi telah ada selama ribuan tahun dan bahwa manajemen dipraktekkan selama periode yang sama.Namun,2 peristiwa sebelum abad ke-20 memainkan peran yang sangat penting dalam memajukan kajian manajemen.


3.    Fungsi dan proses manajemen.
A.    Fungsi manajemen
Banyak sekali pendapat tentang fungsi manajemen. Akan tetapi untuk tulisan ini akan diuraikan fungsi berikut : planning, organizing and staffing, coordinating and controlling.

§  Planning
Planning adalah fungsi manajemen yang berhubungan dengan persiapan masa depan kegiatan bisnis. Kegiatan-kegiatan yang termasuk didalamnya ialah :
1.    Menetapkan tujuan perusahaan baik jangka panjang maupun jangka pendek.
2.    Memformulasikan policy bisnis, prosedur dan programnya.
3.    Menyediakan metode untuk pengawasan keuangan, termasuk penggunaan anggaran dan prosedur pengawasannya.
Planning adalah suatu fungsi manajemen yang paling penting. Karena di sini diformulasikan apa yang akan dikerjakan, siapa yang mengerjakan, di mana dan caranya, dan bagaimana menilainya.

§  Organizing and staffing
Organizing merupakan persiapan untuk melaksanakan planning menjadi kegiatan nyata. Ini memerlukan membentuk struktur organisasi, membuat prosedur, dan mengalokasikan fungsi-funsi dan kewajiban unit organisasi dan individu-individu. Tugas organizing ialah merancang suatu tim kerjasama, megatur aturan otoritas dan komunikasi dalam berbagai jenjang organisasi.
Staffing ialah memelih dan mengembangkan personil, terutama yang membantu ditingkat eksekutif formal.

§  Coordinating
Fungsi ini menyangkut mengorganisasikan berbagai unit yang berbeda, termasuk prosedur, orang, polisy dan perencanaan. Makin besar organisasi, makin penting fungsi ini. Koordinasi harus ada disetiap tingkat organisasi. Misalnya mandor harus melihat bahwa bagian produksi harus dikoordinasikan dengan departemen yang bertanggung jawab mengenai bahan baku. Bagian disain produk harus ada koordinasi dengan bagian penjualan, agar dapat mengetahui pilihan dan kebutuhan konsumen.
Kebanyakan pekerjaan koordinasi ini dapat berjalan secara otomatis melslui berbagai manajer asal prosedurnya sudah ditetapkan untuk itu. Tidaklah bisa membentuk departemen koordinasi dan pengawasan sendiri yang khusus bertanggung jawab melihar apakah pekerjaan koordinasi sudah terlaksana atau belum.

§  Controlling
Sering sekali fungsi kontrol ini dipraktekan secara salah, karena kurang mengerti apa maksudnya. Controlling artinya membimbing pekerjaan agar mengikuti arah yang diharapkan, yang telah ditetapkan. Ini tidak sama artinya dengan memberi perintah atau komando, yang banyak dilakukan oleh para pengawas. Demikian pula kontrol bukan berarti mencari-cari kesalahan orang lain, akan tetapi kontrol bertujuan mengembalikan segala sesuatu ke jalan yang benar, seandainya terlihat ada penyimpangan.
Controling berarti memonitor kemajuan perusahaan dengan berpedoman kepada tujuan yang hendak dicapai, dan memperbaikinya bila terjadi penyimpangan.
Siklus Pengawasan (Controlling Cycle)
1.    Berdasarkan tujuan strategis, top manajer menetapkan standar prosedur, ini merupakan dasar pengukuran.
2.    Manajer pada setiap tingkatan mengukur kinerja masing-masing.
3.    Kinerja yang dicapai dibandingkan dengan standar.
4.    Koreksi bila terjadi penyimpangan.

B.    Proses manajemen
Proses manajemen adalah daur beberapa gugusan kegiatan dasar yang berhubungan secara integral, yang dilaksanakan didalam manajemen secara
umum, yaitu proses perencanaan, proses pengorganisasian, proses pelaksanaan dan proses pengendalian, dalam rangka mencapai sesuatu tujuan secara ekonomis. Sesungguhnya keempat proses itu merupakan hasil ikhtisar dari berbagai pendapat praktisi dan ahli mengenai manajemen.

4.    Ciri-ciri manajer profesional.
Berikut ini adalah beberapa ciri-ciri manager atau pimpinan suatu organisasi yang dengan cara berfikirnya profesional :
§  Seorang manager yang profesional selalu bekerja keras untuk memenangkan rasa hormat dari anak buahnya. Dia percaya bahwa dia harus bekerja lebih keras daripada anak buahnya karena dia seorang manager yang harus selalu memberi contoh baik.
§  Seorang manager yang profesional menghargai anak buahnya secara sejajar, dan mencoba untuk memahami mereka sebagai individu. Dia berkomunikasi secara terbuka sesering mungkin dengan mereka. Dia juga berkomunikasi secara terbuka dengan atasannnya karena dia sadar bahwa interaksi ini akan banyak menolong dalam menyelesaikan tugas-tugasnya dengan baik.
§  Seorang manager yang profesional menyadari bahwa hubungan dengan anak buahnya harus dalam bentuk hubungan yan memuaskan bagi kedua belah pihak dalam hal pekerjaan. Maka biasanya dia bertindak tenang, masuk akal dan tidak emosional, walaupun dalam menangai masalah-masalah atau kesalahan anak buahnya serius.
§  Seorang manager yang profesional secara aktif mendorong anak buahnya untuk mengembangkan kemampuan dan keterampilan anak buahnya. Dia merasa bahagia bila nak buahnya berhasil. Seorang manager profesional mendelegasikan pekerjaan dengan tepat agar supaya tujuan-tujuan perusahaan dapat tercapai secara objektif dan seefisien mungkin. Dia akan mengambil tanggung jawab bisa dia membuat kesalahan-kesalahan, mengakui kesalahan-kesalahan tersebut serta meminta maaf dengan tulus kepada anak buahnya.
§  Seorang manager yang profesional menghargai hasil pekerjaan yang baik anak buahnya. Manager tersebut akan mengoreksi anak buahnya dengan cara yang profesional ketika mereka tidak menampilkan kerja yang kurang baik atau kurang disiplin. Seorang manager yang profesional percaya bahwa nak buahnya mampu memberi andil untk kesuksesan perusahaannya. Ini berarti bahwa dia sejauh mungkin akan mengajak anak buahnya untuk memberikan masukan-masukan, ide-ide, dan saran-saran untuk pemecahan masalah yang dihadapi di tempat kerja. Dia juga berkeinginan untuk mendengar, memahami dan menindak lanjuti kritikan dan tuntutan-tuntutan
dari anak buahnya.

5.    Keterampilan manajemen yang dibutuhkan.
1.     Keterampilan Kemanusiaan (Human Skill)
Keterampilan kemanusiaan atau yang lebih terkenal dengan keterampilan berkomunikasi antar manusia (interpersonal skills) adalah keterampilan yang seringkali diabaikan oleh para manajer, terutama bagi para manajer yang baru naik jenjangnya dalam organisasi. Keterampilan kemanusiaan ini sangat diperlukan untuk menjaga hubungan baik dengan atasan langsung maupun dengan bawahan. Dengan komunikasi yang persuasive akan membuat bawahan merasa dihargai dan mereka akan bekerja lebih baik dan bersikap lebih terbuka kepada atasannya. Keterampilan berkomunikasi ini diperlukan baik pada tingkatan manajemen atas, menengah, maupun bawah.
2.    Keterampilan Teknis (Technical Skills)
Keterampilan ini merupakan bekal bagi para manajer pada tingkat yang lebih rendah. Keterampilan teknis ini merupakan kemampuan untuk menjalankan suatu pekerjaan tertentu misalnya memperbaiki mesin, membuat kursi, membuat jadwal kerja dan keterampilan teknis lainnya.
3.    Keterampilan Konseptual (Conceptual Skill)
Kemampuan untuk merinci permasalahan menjadi beberapa bagian yang lebih spesifik sehingga dapat dilihat kaitan antara masing-masing bagian tersebut, serta mengetahui dampak dari setiap permasalahan bagi orang lain. Sebagai tambahan, keterampilan yang harus pula dimiliki oleh para manajer adalah sebagai berikut :
4.    Keterampilan Motivasi (Motivation Skill)
Kemampuan untuk memberikan dorongan kepada orang lain, agar mereka dapat melakukan sesuatu sesuai dengan yang diperintahkan tanpa mereka rasakan secara langsung, karena telah diberikan suatu motivasi atau dorongan berupa rangsangan-rangsangan untuk menggairahkan dan menyemangati melakukan pekerjaan.
5.     Keterampilan Teknologi Informasi
Keterampilan yang dalam hal ini penguasaan mengolah informasi melalui teknologi seperti keterampilan mengoperasikan komputer.

B.    Organisasi

1.    Definisi organisasi
Organisasi merupakan salah satu sarana untuk mencapai tujuan perusahaan melalui pelaksanaan fungsi-fungsi menajemen yang dilakukan seorang pemimpin dengan organisasi. Jadi keberhasilan perusahaan tergantung pada organisasi terutama struktur organisasi yang dianut.
Menurut Boone dan Katz, Organisasi adalah suatu proses bersusun yang orang-orangnya berinteraksi untuk mencapai tujuan.

Definisi organisasi mencakup 3 elemen pokok:
§  Interaksi manusia.
§  Kegiatan yang mengarah kepada tujuan.
§  Struktur organisasi itu sendiri.

2.     Pentingnya mengenal organisasi.
Semakin ketat persaingan didalam dunia Global ini sangat penting bagi kita untuk mengenal yang namanya organisasi, pada dasarnya organisasi itu ditandai dengan adanya sharing atau yang biasa dibilang salah tukar pikiran demi tercapainya suatu tujuan. Dengan sharing kita dapat mengenal dan memahami tiap individu didalam kelompok sehingga kita dapat menbagi tanggung jawab anggota didalam sebuah organisasi.

3.    Bentuk-bentuk organisasi.

1.    Organisasi lini/garis.
Organisasi yang didalamnya terdapat wewenang yang menghubungkan langsung secara vertical antara atasan ke bawahan.

Ciri-ciri organisasi ini:
·         Karyawan sedikit.
·         Manajer hanya sebagai pelaksana.
·         Sarana dan alatnya terbatas.
·         hubungan atasan dan bawahan bersifat langsung.
·         Pemilik perusahaan adalah sebagai top manajer

2.    Organisasi fungsional
Suatu organisasi dimana wewenang dari pemimpin tertinggi dilimpahkan kepada kepala bagian yang mempunyai jabatan fungsional untuk dikerjakan kepada para pelaksana yang mempunyai keahlian khusus.

Ciri-ciri organisasi ini:
·         Organisasi kecil.
·         Didalamnya terdapat kelompok-kelompok kerja staff ahli.
·         Spesialisasi dalam pelaksanaan tugas.
·         Target yang hendak dicapai jelas dan pasti.
·          Pengawasan dilakukan secara ketat.

3.    Organisasi lini dan staff
Suatu organisasi dimana pelimpahan wewenang berlangsung secara bertikal.

Ciri-ciri organisasi ini:
·         Hubungan atasan dan bawahan tidak seluruhnya secara langsung.
·         Karyawan banyak.
·         Organisasi besar.
·         Ada dua kelompok kerja dalam organisasi:
a. Personal lini
b. Personel staff.

4.    Organisasi fungsional dan garis
Bentuk organisasi dimana wewenang dari pimpinan tertinggi dilimpahkan kepada kelapa bagian dibawahnya yang mempunyai keahlian tertentu.

Ciri-ciri organisasi ini:
·         Tidak tampak adanya pembedaan tugas pokok dan bantuan.
·         Spesialisasi secara praktis pada pejabat fungsional.
·         Pembagian kerja dan pelimpahan wewenang tidak membedakan perbedaan tingkat eselon.

5.    Organisasi matrik
Organisasi matrik disebut juga organisasi proyek yaitu organisasi dimana penggunaan struktur organisasi menunjukan kepada spesialis yang mempunyai keterampilan dimasing-masing bagian dari kegiatan perusahaan dikumpulkan lagi menjadi satu untuk mengerjakan suatu proyek yang harus diselesaikan. Organisasi ini digunakan khusunya dibidang penelitian dan pengembangan.

6.    Organisasi komite.
Bentuk organisasi dimana tugas kepemimpinan dan tugas tertentu dilaksanakan secara kolektif oleh sekelompok pejabat.

Organisasi ini terdiri dari:
1.     Pemimpin komite.
2.     Staff komite.

4.     Prinsip-prinsip organisasi.

·         Perumusan tujuan harus jelas.
·         Pembagian kerja.
·         Delegasi kekuasaan.
·         Rentang kekuasaan.
·         Tingkat pengawasan.
·         Kesatuan perintah dan tanggung jawab.
·         Koordinasi.

5.    Sebab keberhasilan dan kegagalan organisasi.

Sebab keberhasilan dan kegagalan organisasi sangan berhubungan dengan para anggotanya. Sebab keberhasilan organisasi kerena adanya kerjasama yang baik antara anggota dalam suatu organisasi, sehingga tercipta keberhasilan didalam organisasi tersebut. Sebab kegagalan organisasi adalah adanya faktor intern dalam organisasi tersebut.



Sumber:
Mukhyi, muhammad abdul., iman hadi saputro. 1995. Pengantar manajemen umum. Jakarta: Gunadarma
Alma, buchari. 2013. Pengantar bisnis. Bandung: Alfabeta.
http://valvaliano.wordpress.com/2013/11/15/manajemen-dan-organisasi/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar