KEWIRASWASTAAN DAN PERUSAHAAN KECIL
1. Kewiraswastaan , wiraswasta, wiraswastawan.
A. Keiraswastaan
(Enterpreneurship)
adalah kemampuan dan kemauan seseorang untuk beresiko dengan
menginvestasikan dan mempertaruhkan waktu, uang, dan usaha untuk memulai suatu perusahaan
dan menjadikannya berhasil. Melalui upaya yang dijalankannya, yang
bersangkutan merencanakan dan mengharapkan kompensasi dalam bentuk keuntungan
di samping juga kepuasan. Bidang usaha atau perusahaan yang dibangun oleh
seseorang dengan kepribadian tertentu (wiraswastawan/entrepreneur) sebagai
alternative penyediaan lapangan kerja, minimal bagi si pemilik modal itu, kita
sebut wiraswasta.
B.
Wiraswasta
Wiraswasta adalah suatu usaha atau kegiatan yang
dilakukan oleh seseorang atau organisasi untuk memberikan nilai
tambah terhadap sesuatu produk sehingga memberi kepuasan lebih kepada
pelanggan. Nilai tambah itu mempunyai
sifat yang baru dan belum pernah ada atau belum pernah dilakukan oleh orang
lain sebelumnya. Orang yang melakukan kegiatan wiraswasta disebut sebagai
seorang wiraswastawan. Wiraswastawan juga sering disebut sebagai seorang
inovator, karena kegiatan yang dilakukannya merupakan sesuatu yang benar-benar
baru atau orisinil. Namun, seringkali kegiatan wiraswasta diasosiasikan dengan
kegiatan bisnis yang sifatnya kecil dan mandiri. Hal tersebut tidak sepenuhnya
benar. Kalau kegiatan bisnis tersebut tidak menghasilkan nilai tambah yang
baru, tidak bisa dibilang sedang melakukan kegiatan wiraswasta. Jadi, kata
kuncidari wiraswasta adalah nilai tambah yang
baru, orisinil, dan belum pernah ada sebelumnya.
C.
Wiraswastawan
Pengertian wiraswastawan
menunujuk kepada pribadi tertentu yang secara kualitatif lebih dari kebanyakan
manusia pada umumnya, yaitu pribadi yang memiliki kemampuan untuk :
1. Berdiri diatas kekuatan sendiri.
2.
Mengambil keputusan untuk diri sendiri.
3.
Menetapkan tujuan atas dasar pertimbangannya
sendiri.
4.
Mengambil resiko.
5.
Tegas.
6.
Memperhatikan lingkungan sosial untuk mencapai taraf hidup yang lebih baik bagi semua
orang.
Unsur penting wiraswasta
Dalam wiraswasta ada beberapa unsur penting yang satu
sama lainnya saling terkait. Unsur-unsur tersbut adalah :
- Unsur pengetahuan
Mencirikan tingkat penalaran yang dimiliki seseorang. Pada
umumnya unsur pengetahuan banyak ditentukan oleh tingkat pendidikan orang
bersangkutan.
- Unsur keterampilan
Pada umumnya diperoleh melalui latihan dan pengalaman
kerja nyata. Wiraswastawan yang dilengkapi keterampilan tinggi akan mempunyai
keberhasilan yang lebih tinggi.
- Unsur kewaspadaan
Merupakan paduan unsur pengetahuan dan sikap mental dalam
menghadapi keadaan yang akan datang. Kewaspadaan berkaitan dengan pemikiran
atau rencana tindakan untuk menghadapi sesuatu yang mungkin terjadi atau diduga
yang akan dialami.
2.
Perusahaan kecil dalam lingkungan perusahaan
Perusahaan kecil memegang peranan
penting dalam komunitas perusahaan swasta. Pengalaman di beberapa Negara maju
(Amerika, Inggris, Jepang, dan sebagainya) menunjukkan bahwa komunitas
perusahaan kecil memberikan kontribusi yang perlu diperhitungkan di bidang
produksi, pajak, penyedia lapangan kerja, dan lain sebagainnya. Seringkali dari
perusahaan kecil muncul gagasan-gagasan baru yang merupakan terobosan penting
dala kondisi perekonomian yang tidak menguntungkan. Perusahaan yang sekarang
ini telah besar, seperti General Elektrik, IBM, PT ASTRA International, dan
lain-lain, yang pada mulanya adalah perusahaan kecil. Dengan kiat-kiat tertentu
dari pelaku bisnis, perusahaan kecil dapat berkembang dengan pesat menjadi
perusahaan raksasa.
3.
Perkembangan franchising
di Indonesia
Waralaba (franchise) sebenarnya merupakan suatu sistem
bisnis yang telah lama dikenal oleh dunia, dimana untuk pertama kalinya
diperkenalkan oleh perusahaan mesin jahit Singer di Amerika Serikat, pada tahun
l851, yang kemudian diikuti oleh General Motors Industry pada tahun l898.
Dalam perkembangannya, sistem bisnis ini mengalami
berbagai penyempurnaan terutama di tahun l950-an yang kemudian dikenal menjadi
waralaba sebagai format bisnis (business format) atau sering pula disebut
sebagai waralaba generasi kedua. Perkembangan sistem waralaba yang demikian
pesat terutama di negeri asalnya, Amerika Serikat menyebabkan waralaba digemari
sebagai suatu sistem bisnis diberbagai bidang usaha, mencapai 35% dari keseluruhan usaha ritel yang ada di AS. Sedangkan di
Kerajaan Inggris (UK) berkembangnya waralaba dirintis oleh J Lyons melalui
usahanya Wimpy and Golden Egg, pada dekade 60-an.
Format bisnis waralaba memang tak dapat dipungkiri
eksistensinya dan digemari oleh pengusaha-pengusaha mengingat kecilnya risiko
kegagalan yang mungkin timbul dalam menjalankan usaha khususnya bagi
pengusaha-pengusaha pemula. Bahkan dibanyak negara, kegagalan usaha yang
mempergunakan format bisnis waralaba prosentasenya tidak lebih dari satu digit.
Di Indonesia, waralaba sebagai format bisnis mulai
dikenal pada awal dekade 80-an, seiring masuknya waralaba asing disektor usaha
rumah makan siap saji (fast food chain restaurant) antara lain, KFC, Pioneer
Take Out, Texas Church, dan lain
sebagainya. Jaringan bisnis ini berkembang sangat pesat dalam waktu
yang singkat, bahkan menurut data di Deperindag RI hingga tahun l997 (sebelum
terjadinya Krisis Moneter) telah terdaftar lebih dari 250 perusahaan sebagai
penerima waralaba (franchisee) dari suatu waralaba asing, dan tersebar di
beberapa bidang usaha, antara lain;
·
Rumah makan/restoran.
·
Jasa pemasaran.
·
Hotel.
·
Toko buku dan toko
cindera mata.
·
Minimarket
·
Persewaan kendaraan.
·
Pusat kebugaran dan
perawatan tubuh.
·
Penata rambut, salon
kecantikan, dll.
Sebagaimana diuraikan dimuka,
Waralaba sebagai format bisnis mulai di kenal di Indonesia pada awal tahun
1980, dibidang Restoran Siap Saji ( Fast Food Restaurant ), seperti KFC,
Pioneer Take out. Sedangkan Franchise (waralaba) generasi pertama yang
cenderung disebut lisensi memang telah lebih dahulu dikenal, antara lain
seperti; Coca-cola, obat-obatan,dsb.
Perkembangan Waralaba di Indonesia, khususnya di bidang
rumah makan siap saji sangat pesat. Hal ini ini dimungkinkan karena para
pengusaha kita yang berkedudukan sebagai penerima waralaba (franchisee)
diwajibkan mengembangkan bisnisnya melalui master franchise yang diterimanya
dengan cara mencari atau menunjuk penerima waralaba lanjutan. Dengan
mempergunakan sistem piramid atau sistem sel suatu jaringan format bisnis
waralaba berekspansi.
Bahkan dari data Deperindag RI, hingga tahun 1997 telah
tedaftar sekitar 250 perusahaan penerima Waralaba dimana hampir 70 persennya
bergerak di bidang restoran siap saji. Pesatnya
perkembangan Waralaba daerah perkotaan di Indonesia, karena didukung oleh
jumlah populasi yang tinggi dan daya beli yang baik, disamping pola makan
masyarakat bisnis (middle-up) yang cenderung makan diluar rumah.
4.
Ciri-ciri perusahaan kecil
Secara umum perusahaan kecil mengacu pada ciri-ciri
berikut :
- Manajemen berdiri sendiri.
Biasanya para manajer perusahaan adalah pemiliknya juga,
dengan predikat yang disandang mereka memiliki kebebasan untuk bertindak dan
mengambil keputusan.
- Investasi modal terbatas.
Pada umumnya modal perusahaan kecil disediakan oleh seorang
pemilik atau sekelompok kecil pemilik, karena jumlah modal yang diperlukan
relative kecil.
- Daerah operasinya lokal.
Dalam hal ini majikan dan karyawan tinggal dalam suatu
lingkungan yang berdekatan dengan letak perusahaan.
- Ukuran secara keseluruhan relative kecil (penyelenggara di bidang
operasinya tidak dominan)
Keuntungan perusahaan kecil
- Kebebasan dalam bertindak mengacu pada fleksibilitas gerak perusahaan
dan kecepatannya dalam mengantisipasi perubahan tuntutan pasar. Hal ini
lebih memungkinkan dalam perusahaan kecil karena ruang lingkup layanan
perusahaan relative kecil, sehingga penyesuaian terhadap adopsi teknologi
yang sesuai dengan kebutuhan pasar dapat dilaksanakan dengan cepat.
- Penyesuaian dengan kebutuhan setempat dapat berjalan lebih baik
terutama karena dekatnya perusahaan dengan masyarakat setempat, keeratan
hubungan dengan pelanggan, serta fleksibilitas penyesuaian volume usaha
dalam kaitannya dengan tuntutan perubahan selera pelanggan.
Kelemahan perusahaan kecil
Perusahaan dengan ukuran apa saja
(Besar, sedang, maupun kecil) selalu mengandung resiko. Perusahaan kecil lebih
mudah terpengaruh oleh perubahan situasi, kondisi ekonomi, persaingan, dan
lokasi yang buruk. Kelemahan perusahaan kecil yang terutama berkaitan dengan
spesialisasi, modal dan jaminan pekerjaan terhadap karyawannya.
Mengembangkan perusahaan kecil
Untuk mengembangkan perusahaan
diperlukan pertimbangan yang matang terhadap tiga hal: profil pribadi (dalam
kaitannya dengan kelayakan kredit, referensi-referensi, perincian pengalaman
perusahaan), profil perusahaan (dalam kaitannya dengan sejarah, analisis
tentang para pesaing dan pasar, startegi persaingan dan rencana opersai,
rencana arus uang kontan dan analisis pulang rokok) serta paket pinjaman
(dalam kaitannya dengan jumlah yang diminta, jenis pinjaman yang diminta,
alasan pembenaran, jadwalan pembayaran kembali dan ketentuan-ketentuan
pembayaran). Pertimbangan yang matang untuk mengembangkan perusahaan,
memerlukan kejelian yang terkait erat dengan kemampuan manajemen, pemenuhan
kebutuhan modal, pemilihan bentuk kepemilikan perusahaan dan strategi untuk
memenangkan persaingan pasar.
Kegagalan perusahaan kecil
Banyak faktor yang menyebabkan terjadinya kegagalan dalam
perusahaan kecil. Sebagian penyebab kegagalan telah disebutkan seperti
kurangnya pengalaman manajemen, kurangnya modal, kurangnya kemampuan dalam
promosi penjualan, ketidakmampuan untuk menagih piutang yang macet, penggunaan
teknologi yang sudah ketinggalan zaman, kurangnya perencanaan perusahaan,
permasalahan kecakapan pribadi, kesalahan pemilihan bidang usaha, dana
lain-lain.
5. Perbedaan kewirausahaan dan Bisnis
kecil
Perbedaan
antara kewirausahaan dengan bisnis sangat begitu mendasar. Pada umumnya
kewirausahawaan memiliki badan hukum yang jelas, sedangkan bisnis kecil
jarang yang memiliki badan hukum yang jelas. Selain itu, bisnis kecil
sangat bergantung pada lingkungan pasar. Dari sistem managerialnya pun berbeda,
sistem managerial kewirausahawan lebih baik dibandingkan sistem bisnis kecil.
Kewirausahawan lebih meningkatkan hasil dari suatu produknya, sedangkan bisnis
kecil lebih meningkatkanpada laba yang akan didapatkan.
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar