Senin, 23 Oktober 2017

CONTOH KASUS PELANGGARAN ETIKA DI DUNIA

Contoh Kasus Pelanggaran Etika Di Dunia

“BULLYING”

Penindasan atau bullying merupakan suatu tindakan kekerasan yang sengaja dilakukan untuk mengintimidasi orang lain, bullying terjadi karena adanya ketidakseimbangan kekuatan yang dominan antara korban bullying dan para pelaku bullying. Bullying biasanya dilakukan berulang-ulang dengan tujuan untuk mengganggu seseorang atau yang lebih lemah darinya, tindakan seseorang yang melakukan bullying dapat berupa mendorong, mengejek, memukul, menggoda, mengancam, mengucilkan dan lain sebagainya.
Tindakan bullying dapat terjadi dimana saja baik di lingkungan soSial, lingkungan kerja, di dunia maya, dan di lingkungan pendidikan. Kasus ini banyak dijumpai di banyak negara, terdapat beberapa negara dengan kasus bullying terparah, dikutip dari boombastis.com negara yang termasuk bullying terparah yaitu Asutralia, Estonia, Rusia, Amerika, Jepang, Korea Selatan dan Indonesia.
Di Indonesia sendiri banyak ditemukan kasus bullying yang dilakukan di lingkungan pendidikan, baru-baru ini terjadi kasus bullying sesama pelajar di sekolah SMAN 2 Palembang yang dibagikan melalui media soSial instagaram beberapa waktu lalu, saat ini kasus bullying tersebut telah di selesaikan secara kekeluargaan atau kesepakatan damai yang dihadiri kedua siswa dan orangtuanya di SMAN 2 Palembang pada hari sabtu 21 Oktober 2017, sebelumnya juga terdappat kasus bullying yang sempat viral di media sosial yaitu bullying yang dilakukan siswi SMP Thamrin City video yang berdurasi 50 detik itu memperlihatkan sejumlah siswi SMP yang sedang mengelilingi satu siwsi yang menggunakan  seragam putih mendapatkan kekerasan dari sejumlah siswi-siswi lainnya, di akhir video siswi tersebut disuruh mencium tangan para siswi yang membullynya kasus ini ditangani oleh Reskrim Polsek Metro Tanah Abang. Di kutip dari CNN Indonesia komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Jasa Putra menjelaskan sejak tahun 2011 hingga tahun 2016 pihaknya telah menemukan sekitar 253 kasus bullying jumlah tersebut terdiri dari 122 anak yang menjadi korban dan 131 anak yang menjadi pelaku.
Terdapat beberapa kasus bullying yang menyebakan korban bully tersebut nekat untuk mengakhiri hidupnya seperti yang dilakukan oleh Amanda Todd yang berusia 15 tahun, Amanda curhat mengenai penderitaannya dengan mengunggah video ke youtube ia menulis kata perkata sehingga membentuk sebuah cerita kemudian Amanda nekat mengakhiri hidupnya pada 10 oktober 2012. Hal yang sama dilakukan oleh Carlos Vigil ia mengakhiri hidupnya setelah memposting surat bunuh diri di akun twitternya pada tanggal 13 Juli 2013, dalam surat tersebut Carlos meminta maaf kepada teman-temannya yang bertahun-tahun menyakitinya.
Dengan maraknya kasus bullying yang telah dipaparkan di atas hendaknya dilakukan penanganan dan pencegahan bullying. Untuk mencegah dan menghambat  munculnya tindak kekerasan bullying di kalangan remaja diperlukan peran dari semua pihak, sedini mungkin anak-anak mendapat lingkungan yang tepat dan nyaman keluarga seharusnya menjadi tempat yang nyaman bagi anak untuk menceritakan pengalamannya dan perasaannya. Orang tua harus memberikan dukungan atau berupa pujian untuk perilaku positif yang dilakukan oleh anaknya kemudian orang tua harus berkomunikasi dengan guru yang ada di sekolah. Sekolah sebaiknya mendukung kelompok-kelompok kegiatan  agar diikuti oleh para siswanya contoh seperti ekstrakulikuler. Sekolah juga sebaiknya menyediakan akses pengaduan atau berupa forum dialog antara siswa dan sekolah sehingga para siswa bisa bercerita mengenai keresahan-keresahan yang dialaminya.






Sumber:
http://www.boombastis.com/kasus-bully-terparah/80107 (Akses Tanggal 23 Oktober 2017, Jam 20:27)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar